Rabu, 25 Januari 2017

PERBEDAAN PENCATATAN SISTEM PERPECTUAL VS SISTEM PERIODIC DI SOFTWARE AKUNTANSI ACCURATE

PERBEDAAN PENCATATAN SISTEM PERPECTUAL VS SISTEM PERIODIC DI SOFTWARE AKUNTANSI ACCURATE

Sebelum berpikir yang rumit atau susah mengenai Perbedaan Metode pencatatan Persediaan Sistem periodik VS Sistem Perpectual, kita bahas terlebih dahulu apa itu PERSEDIAAN / Pengertian Persediaan. Sederhana nya, yang disebut persediaan adalah apa yang oleh masyarakat umum dikenal dengan istilah “Stock”, DI Eropa sampai sekarang masih menggunakan istilah “Stock”, tetapi Secara Internasional Persediaan disebut dengan istilah “Inventory ” sedangkan Istilah “Stock” justru digunakan untuk Saham

PENGERTIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG


Persediaan barang dagang dalam akuntansi  ada 2 macam yaitu Persediaan Awal dan Persediaan Akhir. Persediaan Awal perusahaan mencerminkan jumlah barang yang tidak terjual pada periode lalu. Sedangkan barang-barang yang tidak terjual akan mencerminkan Persediaan Akhir dari perusahaan. Biasanya persediaan barang dagang merupakan komponen aktiva terbesar yang ada dalam Neraca Perusahaan dagang dan Manufaktur
Sedangkan Menurut IAI (2007) dalam PSAK 14 Persediaan adalah asset yang tesedia untuk Dijual dalam kegiatan usaha normal, baik barang dagangan untuk usaha perdagangan maupun barang jadi  untuk manufaktur, (barang  dalam proses manufaktur dan pekerjaan dalam proses untuk kontraktor) dan dalam bentuk bahan baku atau perlengkapan ( bahan pembantu) untuk digunakan dalam proses  produksi  atau pemberian jasa

Wujud fisik persediaan / stock suatu perusahaan tergantung pada jenis usahanya, meskipun kenyataan ada banyak jenis usaha, Jenis usaha biasa nya dibagi menjadi 3 kelompok kategori :
1.Perusahaan Jasa ( Misal konsultan, agen, broker) dll tidak memiliki persediaan
2.Perusahaan Dagang (misal Toko Retail, Mini market,dll) – Persediannya berupa persediaan barang jadi
3.Perusahaan Manufaktur ( misal Pabrik gula, pabrik Pakaian, Pabrik Furniture, dll ) Persediaannya berupa : Persediaan Bahan Baku, Persediaan bahan penolong , Barang dalam proses dan barang jadi, Persediaan Berimplikasi  luas terhadap pengelolaan keuangan perusahaan

Sistem Pencatatan Persediaan Menggunakan Metode Perpectual



Sistem pencatatan  metode perpectual  disebut juga metode buku adalah system dimana setiap persediaan yang masuk dan keluar dicatat di pembukuan.dalam metode ini, pencatatan persediaan dilakukan dalam kartu persediaan yang menggambarkan persediaan sebenarnya
Pencatatan atas transaksi dilakukan secara terus menerus untuk setiap jenis persediaan dan untuk menjamin keakuratan jumlah persediaan perhitungan fisik persediaan biasanya dilakukan setahun sekali
Pencatatan persediaan dengan menggunakan metode ini ditujukan biasanya untuk barang yang bernilai tinggi dan untuk barang yang mudah dicatat pemasukan dan pengeluarannya di gudang



Sistem Pencatatan Persediaan menggunakan Metode Periodik


Metode Pencatatan Persediaan Fisik/Periodik (Physical Inventory Method/Periodic System). Menurut Kieso, Weygant, & Warfield (2007;404) pengertian metode persediaan fisik yaitu sebagai berikut :
“The quantity of inventory in the hands of determined, as implied by its name, periodically. All purchase of inventory during the by debiting the account purchase accounting period are recorded.”
Pada Metode pencatatan persediaan menggunakan metode Periodik setiap pemasukan dan pengeluaran persediaan dicatat dalam perkiraan yang berbeda yaitu pembelian dan penjeluan.kelemahannya yaitu perusahaan tidak dapat mengetahui harga pokok barang yang dijual untuk setiap transaksi penjualan yang terjadi
Pada umumnya metode periodik biasanya digunakan pada perusahaan yang menjual barang yang harga nya relative murah tapi Frekuensi  penjualannya cukup sering

Perbedaan Paling Fundamental antara system perpectual dan Periodik

Perbedaan

Sistem pencatatan Persediaan metode Perpectual
Sistem pencatatan persediaan metode periodik

Penentuan Nilai Saldo Akhir persediaan di Neraca
Perusahaan tidak perlu melakukan penghitungan fisik untuk menentukan nilai saldo akhir persediaan, karena setiap transaksi  yang terkait dengan persediaan baik pemasukan dan pengeluaran telah dicatat melalui penjurnalan. Penghitungan fisik diperlukan apabila di kemudian hari terjadi perbedaan antara saldo akhir hasil penghitungan fisik dengan saldo akhir yang ditunjukkan oleh buku persediaan.perbedaan tersebut dibuatkan rekonsiliasi persediaan dengan memasukkan jurnal penyesuaian persediaan ( Inventory Adjustment)
Nilai Saldo akhir persediaan di Neraca ditentukan dengan cara melakukan penghitungan fisik persediaan atau yang lebih dikenal dengan nama “stock Opname”  stock opname dilakukan di akhir periode  fisik barang persediaan  dihitung jumlahnya lalu dikalikan harga pokok penjualan ( HPP Satuan barang)
Penentuan Persediaan Harga pokok penjualan  Barang terjual
Persediaan langsung diakui setiap kali ada penjualan  dengan mendebit “Harga Pokok Penjualan” dan mengkredit persediaan.


Nilai Persediaan yang digunakan (dan terjual) untuk dibebankan sebagai harga pokok penjualan dihitung dengan cara menjumlahkan saldo awal persediaan  dengan total pembelian ( Persediaan masuk ) lalu dikurangi dengan saldo akhir persediaan yang diperoleh melalui penghitungan fisik



Dari Perbedaan diatas, Metode Persediaan periodik lebih sederhana dan lebih mudah penyelenggaraannya bila dibandingkan dengan metode perpectual, Namun ditinjau dari segi ketepatan dan kecepatan informasi informasi yang dihasilkan, metode persediaan perpectual jauh lebih unggul, setiap saat persediaan akhir dapat diketahui

Nantikan ulasan artikel berikutnya bagaimana cara penggunaan Sistem perpectual dan Sistem periodic di software akuntansi accurate ver 5..:)
  • Saya **Raditya Fardiansyah  Marketing Senior Di Accurate Bussiness Center di Galaxy Mall , yang sudah berpengalaman kurang lebih 8 tahun menjual Accurate Standart hingga Enterprise. saya menangani sistem pembukuan   perusahaan Trading, Jasa, Kontraktor hingga Manufaktur produksi Furniture. saya melayani penjualan software akuntansi accurate di kota besar seperti Jakarta, surabaya, palu, makassar, balikpapan, kalimantan, sulawesi,banjarmasin, papua hingga timor leste. Apabila Bapak /Ibu Ingin mengetahui Accurate Secara detail Klik Disini